Bulan Pebruari ini nuansa cinta dan romantisme terasa banget. Banget terasa. Kalo nggak percaya, berarti kamu nggak merasakan (hehe sori ye, kita bukan nuduh api cinta kamu telah padam). Kita-kita yang udah �bangkotan' aja jadi serasa baru usia 17 (ehm� maunya!). Apalagi kamu yang emang ABG. Jujur saja, kalo ngomongin urusan cintrong serasa berbunga-bunga hati ini. Duh, kayaknya seluruh ruangan dalam sudut hati ini berwarna pink. Sambil sesekali membayangkan sosok yang kita bisa angankan dan impikan setiap hari. Sosok yang mampu menyita perhatian dan tenaga kita. Duilee.. sampe segitunya ya�
Sobat muda muslim, di bulan ini sebagian dari kita kayaknya ngedadak jadi lebih sentimentil, lebih romantis (asal jangan roman manis hati iblis aja yee), lebih peka, dan ujug-ujug jadi pujangga karbitan yang bisa melahir-kan puisi cinta. Ibarat grafik pada seismograf , bulan ini mencapai peak (puncak) tertinggi. Walah, gempa bumi bisa kalah dahsyat tuh dengan gelora di hati ini. Hati yang tengah dilanda goncangan tektonik bernama cinta (weh, ini kok jadi sok ilmiah begini neh. Hehehe).
Ssstt.. jangan-jangan banyak di antara teman kamu (atau kamu sendiri?) yang udah nyiapin big deal neh dengan kekasih hatimu? Tambah berbunga-bunga deh menjelang perayaan Valentine Day's. Wah, bisa-bisa banyak cowok yang nawarin diri jadi �pangeran'. Itu sebabnya, sekarang udah berseliweran tuh rayuan gombal: �Be My Valentine?� Sok pasti tuh cowok minta jawaban dari kamu yang cewek untuk menganggukkan kepala sebagai bentuk persetujuan.
Eh, mungkin banyak di antara kamu udah merancang surat atau puisi cinta; entah bernada sedih atau berirama riang gembira. Kamu yang jagoan fisika, biar lebih spesial di hari kasih sayang ini, bikin puisi cinta yang kental dengan istilah-istilah fisika. Begitu pun dengan yang jagoan kimia.
Sekadar contoh dikit neh, puisi cinta mahasiswa jurusan fisika en teknik kimia, juga ada neh dari mahasiswa kedokteran. Mau tahu? Simak deh: Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku. Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum. Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa. Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro...� (walah, ini penggalan puisi mahasiswa jurusan fisika).
�Waktu kutulis surat ini, aku sedang me-nyelesaikan run -ku yang keduapuluhdua. Entahlah.. kala memandang kukus jenuh yang mengepul manja hingga terbirit malu mening-galkan boiler, aku lihat bayanganmu di sana. Bayangan syahdu, gemulai, sendu yang dihiasi dengan senyum continuous yang meneduhkan, namun di balik keteduhan itu terdapat cahaya yang sanggup memancarkan berjoule-joule energi untuk menggerakkan turbin hatiku.� (ini contoh surat cinta anak teknik kimia, bro!)
Mau yang lain? Ada juga neh puisi mahasiswa fakultas kedokteran (tapi peng-galannya aja ya.. sebab kalo semuanya ditulis, nanti buletin edisi ini jadi bertabur puisi dan surat cinta dong hehehe) Simak neh:
Gambaran radiografi inginmu non-visualized. Harapanmu tak terdeteksi dengan USG. CT Scan kemauanmu tak bisa diinterpretasi. Anganmu tak terbaca di lembaran elektrokar-diogram. Jelaskan,�dengan apa harus kutegak-kan diagnosa cintamu?
Sobat muda muslim, rasanya makhluk bernama cinta bisa dipoles sedemikian rupa bergantung latar belakang yang se-dang jatuh cinta. Itu sebabnya, cinta itu me-mang universal banget. Kita bisa menumpahkan energi cinta kita kepada orang yang kita sayangi dan kasihi. Tapi hati-hati lho, cinta juga butuh aturan. Nggak sembarangan main tubruk atau main pukul aja dalam meng-epresikannya (emangnya tinju?). Yup, cinta butuh aturan, bro!
Jangan tergesa ungkapkan cinta...
Rasa cinta bakalan bikin kamu punya gejala-gejala aneh. Kadang ketawa sendiri (kalo ini jangan ketawa dekat petugas RSJ, bisa dijaring dan dikaratina di RSJ lho), adakalanya panas-dingin kalo nggak jumpa sehari sama sang pujaan hati, bisa uring-uringan kalo nge- date batal, bisa juga sumringah nggak karu-karuan pas berhasil jalan bareng.
Wuih, cinta emang bisa bikin derita terasa nikmat (moga tidak sedang ngimpi), gula jawa rasa coklat (jangan-jangan indera penge-capnya udah rada error neh?), jauh terasa dekat (ini mah jauh di hati dekat di SMS), dan dihantam terasa dipijat (moga bukan lagi latihan smackdown). Pokoknya deket terus sama yayangnya deh. Duile.. sampe segitunya yee...
Itu sebabnya, dua orang yang saling jatuh cinta itu digambarkan bahwa mereka sebetulnya sedang mencintai dirinya sendiri. Ibnu Qayyim mengutip pernyataan Muhammad Daud adzh-Dzhahiri dalam karyanya, az-Zahra, �Cinta merupakan cermin bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Karena, sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri.�
Sobat muda muslim, jika kamu sedang dilanda rasa cinta, jangan tergesa untuk ungkapkan cinta. Lebih baik dipikirkan dan dirasakan dengan penuh penghayatan. Sebab, kita nggak mau dong kecemplung abis di lembah cinta yang bernoda.
Itu sebabnya, jangan keburu seneng kalo menjelang 14 Pebruari ini ada cowok di hadapan kamu bilang, �Be my Valentine?�. Sebab, siapa tahu tuh cowok tengil lagi nyari mangsa cewek yang HBL (haus belaian laki-laki). Ih, jangan nekatz ah. Jangan sampe kamu reflek ngasih respon, meski cuma dengan anggukan kepala tanda setuju jadi pacarnya. Ati-ati, meski tuh cowok punya wajah hasil kolaborasi Brad Pitt, David Beckham, dan Nicholas Saputra. Iya, soalnya percume deh ganteng juga tapi lemah iman mah . Tul nggak?
Mungkin kamu kudu jujur sama diri kamu sendiri, bahwa yang bergerak meronta di dasar hatimu itu pasti cinta sehat atau cinta yang sakit? Pasti cinta suci atau justru cinta berbalut nafsu jelek? Sebab yang merasakan gejolak di hatimu, ya cuma kamu sendiri. Orang lain cuma bisa melihat gelagat yang nampak dalam perbuatanmu.
So, kalo kamu, para akhwat ngebet banget sama ikhwan, jangan asal tergesa ungkapkan cinta. Lihat dulu bener nggak ikhwan �beneran'. Jangan cuma lihat jenggotnya doang (terutama kalo ketemu di angkot), sebab bisa aja doi adalah penggemar berat grup musik SOAD (System of A Down, yang personelnya rata-rata berjenggot itu). Hehehe..
Ikut pesta Valentine? Nggak ah!
Sobat muda muslim, sudah saatnya kita mengetahui asal-usul pesta ini. Meski pada tanggal 14 Pebruari seluruh dunia pesta cinta, tapi bukan berarti pesta itu layak juga kamu lakuin. Bener lho. Karena yang jelas, pesta ini nggak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam, bahkan ada juga kalangan Nasrani yang nggak suka dengan pesta ini.
Mau tahu pendapat mereka? Menurut mereka, V Day nggak ada hubungannya dengan keimanan kaum Nasrani. Menurut Ken Sweiger yang menulis artikel �Should Biblical Christians Observe It?� (www.korrnet.org) kata �Valentine� berasal dari Latin yang berarti: �Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa�. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Jadi, sama sekali nggak ada hubungan dengan agama Nasrani. (Permata, Edisi 21/VIII Pebruari 2004)
Sobat, Islam juga nggak mengajarkan masalah ini. Coba deh kamu buka al-Quran en kitab-kitab hadis, dan juga fikih. Nggak ada an-juran untuk ngerayain V Day. Sebaliknya, malah dilarang abis. Misalnya dalam firman Allah Swt.:
�Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).� (QS al-An'am [6]: 116)
Rasulullah saw. bersabda: �Siapa saja yang menyerupai suatu kaum (gaya hidup dan adat istia-datnya), maka mereka termasuk golongan tersebut.� (HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar)
Jadi, kalo sampe ada remaja muslim dan muslimah yang ikutan latah ngasih kado berupa permen, coklat, atau ngirim e-mail bergambar Cupid en hati, kirim SMS, EMS, or MMS yang bernuansa VD kepada seseorang yang kamu sukai, apalagi terus ngerayain pesta VD, aduh, mohon untuk segera minta ampunan sama Allah deh. Istighfar yang banyak yee...
Bubarkan pacaran!
Walah, ini bukan belaga kejam en sok jagoan sobat. Kita sih jujur aja neh. Pacaran ibarat kompor yang menyala terus. Ia bakal manas-manasin kamu untuk terus merasa aman dalam HTI (hubungan tanpa ikatan) itu.
Tanpa ikatan? Lha iya, emangnya pacaran tuh ada ijinnya? Terus dikasih buku khusus seperti waktu bapak or ibu kita nikah? Nggak lha yauw. Itu sebabnya kita ngasih label HTI alias hubungan tanpa ikatan untuk mereka yang pacaran (meski mungkin ada yang nggak setuju). Tapi yang jelas, �Pacarmu, bukan istrimu�, kata Kang Iwan Januar dalam buku Surga Juga Buat Remaja, Lho�
Lagian saat kamu pacaran, apakah kamu bisa menikmati segala hal yang kamu inginkan? Belum tentu bro . Kalo pun kamu nekat mau menikmati, tetep aja kamu was-was. Misalnya aja, kamu lagi mojok di bawah pohon pisang, malem-malem lagi. Begitu denger suara kentongan yang dipukul oleh hansip or petugas ronda, kamu langsung pasang kuda-kuda untuk menggunakan ilmu mustika...bur! Memang begitulah kondisi orang yang merasa bersalah. Serba was-was. Nggak nikmat deh. En, tentunya kagak tenang. Makin jelas, itu namanya hubungan tanpa ikatan! Jadi, bubarkan pacaran!
Sobat muda muslim, kita ngasih wanti-wanti begini karena emang udah banyak �penampakan' dari rusaknya budaya ini. Bagi mereka yang pacarannya ampe angot-angotan ngikutin gaya �Surti-Terjo�-nya Jamrud, rasanya bakal menuai hasil, kalo nggak si cewek hamil, ya dua-duanya bisa aja kena PMS (Penyakit Menular Seksual). Tapi yang pasti�kalo kebetulan dua kondisi tadi nggak dialami�tapi mereka berdua udah menabung dosa tuh! Naudzubillahi min dzalik! Firman Allah Swt:
�Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.� (QS al-Israa [17]: 32)
Nah, apalagi gelaran VD itu sering berubah jadi ajang seks bebas yang sepertinya dilegalkan. Awalnya cinta-cintaan, mulanya sayang-sayangan, eh ujungnya langsung �banting-bantingan...'
Seorang pakar kesehatan di Inggris menganjurkan seks di hari Valentine. Seperti yang ditulis Kantor Berita Reuter bahwa Direktur Kesehatan British Heart Foundation , Prof. Charles George mengatakan bahwa seks tidak saja membakar 100 kalori tapi juga baik untuk kesehatan. Maka ia berharap agar masyarakat Inggris, tua dan muda, mengisi V Day dengan aktivitas seksual. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pesan Valentine-nya. (Permata, 21/VIII Pebruari 2004)
Inget, jangan nodai cinta kamu dengan aktivitas pacaran dan seks bebas (termasuk di pesta Valentine).Lagian udah jelas tuh, kalo Valentine ternyata acapkali dijadiin simbol kebebasan seks juga. Gaswat euy!
So, kalo kamu yang cewek ditanya sama cowok, �Be My Valentine?� Jawab saja dengan santai: �Nggak Deh!�
Tidak ada komentar:
Posting Komentar